Makanan tradisional adalah makanan dan minuman, termasuk makanan jajanan serta bahan campuran yang digunakan secara tradisional dan telah lama berkembang secara spesifik di daerah atau masyarakat Indonesia. Biasanya makanan tradisional diolah dari resep yang sudah dikenal masyarakat setempat dengan bahan-bahan yang diperoleh dari sumber lokal yang memiliki citarasa yang relatif sesuai dengan selera masyarakat setempat. Disadari atau tidak banyak makanan tradisional yang berkhasiat bagi kesehatan. Dilihat dari sifatnya yaitu mempunyai karakteristik sensori, bergizi, dan mempunyai sifat fisiologis berkhasiat bagi kesehatan, maka seharusnya banyak makanan tradisional yang dapat dikategorikan sebagai makanan fungsional.
Salah satu jenis makanan tradisional yang tidak henti-hentinya dibahas khasiatnya bagi kesehatan adalah tempe, suatu produk fermentasi dari kedelai oleh kapang Rhyzopus oligosporus. Khasiat tempe sudah terkenal di mancanegara, khususnya di Jepang, USA, Belanda dan Jerman. Selain karena nilai gizinya yang prima, beberapa khasiat tempe bagi kesehatan antara lain memberikan pengaruh hipokolesterolemik, antidiare khususnya karena bakteri E. coli enteropatogenik dan antioksidan.
Beberapa jenis peptida yang terdapat pada makanan telah diketahui merupakan senyawa bioaktif yang mempunyai fungsi penting bagi kesehatan, misalnya untuk meningkatkan penyerapan kalsium dan besi, sebagai senyawa antitrombotik, menurunkan kolesterol, meracuni sel tumor, dan sebagainya. Berbegai produk fermentasi dipercayai mengandung jenis-jenis peptida yang mempunyai sifat fisiologis yang bermanfaat. Penelitian tentang hal ini di Korea menunjukkan bahwa produk-produk fermentasi seperti kecap dan tauco mengandung beberapa jenis peptida yang berfungsi menekan sel tumor, sebagai antihipertensi dan antitrombotik, serta bersifat hipokolesterolemik.
Menu makanan Sunda yang mengutamakan sayuran dan kacang-kacangan adalah contoh makanan tradisional lainya yang berkhasiat bagi kesehatan. Berbagai sayuran yang sering disajikan pada makanan tradisional ini, seperti daun kemang, kangkung, paria, daun singkong, labu siam, leunca, tauge, bayam, daun katuk, terong, kacang panjang, daun kedondong, kecipir dan daun selasih sudah dianalisis mengandung serat makanan tinggi. Selain itu seperti telah diuraikan sebelumnya fitokomia dari berbagai jenis sayuran dan kacang-kacangan berkhasiat bagi kesehatan.
Sudah sejak lama rempah-rempah digunakan sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan beberapa jenis penyakit. Jamu adalah contoh obat tradisional yang banyak menggunakan rempah-rempah dalam ramuannya. Berbagai jenis rempah-rempah juga sering digunakan sebagai bahan ramuan bumbu masak dalam berbagai makanan tradisional. Beberapa jenis rempah-rempah yang digunakan sebagai penyedap makanan mengandung antioksidan dan antibakteri. Kluwek yang biasa digunakan dalam bumbu rawon mengandung senyawa aktif sebagai anti trombotik.
Berdasarkan pengamatan terhadap jamu yang beredar di pasar, rempah-rempah yang digunakan dalam ramuan jamu kebanyakan dari tanaman suku Zingiberanceae, seperti kunyit, temulawak, jahe, kencur, lempuyang dan lengkuas. Selain itu ada tanaman rempah lain yang digunakan, seperti dari suku Piperaceae, Apiaceae, Liliaceae, dan Solanaceae. Beberapa khasiat rempah-rempah bagi kesehatan yang dapat dicatat disini misalnya minyak atsiri kunyit dan temulawak dapat meningkatkan produksi cairan empedu, melindungi sel hati dari zat racun, anti jamur dan anti bakteri. Jahe memiliki khasiat analgenik dan antiradang yang baik. Bawang putih memiliki khasiat dapat menurunkan kolesterol darah, mengatur tekanan darah, sebagai antioksidan, menghambat berkembangnya tumor, dan menghambat timbulnya agregasi trombosit.
Sumber : Seminar Sehari Trend Makanan Sehat Prebiotik dan Probiotik, Jakarta 19 Jan 2002
Menerima:
JASA OLAH DAN ANALISIS DATA PENELITIAN
Cepat, Murah, dan Terpercaya !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar