Penerapan teknologi pengolahan hasil pertanian saat ini hanya dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat, hal ini disebabkan antara lain karena keterbatasan informasi tentang teknologi tersebut dan perhatian pemerintah terhadap peningkatan nilai tambah selama ini masih relatif kecil jika dibandingkan dengan upaya produksi hasil pertanian. Sehingga perkembangan penanganan pascapanen dan pengolahan hasil hingga dewasa ini masih berjalan lambat dan masih belum sesuai dengan harapan. Hal ini terlihat dari lambatnya perkembangan penggunaan teknologi dan penerapannya. Dampak yang terlihat antara lain masih tingginya tingkat kehilangan hasil pascapanen, mutu hasil olahan yang masih rendah, tingkat efisiensi dan efektifitas hasil yang masih rendah, nilai jual yang kurang kompetitif dan penampakan hasil (keragaan hasil) yang belum memuaskan (terutama masalah pengemasan, pewarnaan, pengawetan dan pelabelan).
Lambatnya penyerapan penerapan teknologi pengolahan hasil tersebut berimplikasi pada industri pedesaan yang kurang berkembang antara lain disebabkan oleh faktor teknis, sosial maupun ekonomi.
a. Teknis
Dari segi teknis beberapa hal yang menjadi penyebab antara lain :
- Tingkat pengetahuan dan kesadaran petani akan pentingnya penerapan teknologi pengolahan hasil masih sangat terbatas.
- Kurangnya tenaga yang terampil (Techknical Skill) dalam mengoperasikan alat mesin pengolaha.
- Dukungan perbengkelan dalam perbaikan, perawatan dan penyediaan suku cadang alat mesin masih rendah karena kemampuan permodalan bengkel alsintan masih lemah dan kesulitan dalam memperoleh permodalan.
- Introduksi beberapa teknologi belum sesuai dengan kebutuhan petani dan belum bersifat lokal spesifik.
- Belum memadainya infrastruktur seperti jalan yang memadai sehingga menyulitkan petani/kelompok dalam memasarkan produk olahannya.
- Penyebaran alsin pengolahan masih terbatas.
- Kurangnya tenaga pembina yang terampil dalam bidang pengolahan dibanding tenaga pembina pada kegiatan-kegiatan prapanen.
b. Sosial
Dari segi sosial beberapa hal yang menjadi penyebab antara lain
- Introduksi teknologi pengolahan pada daerah-daerah yang padat penduduknya ada kecenderungan menimbulkan gesekan/friksi sosial.
- Kebiasaan petani dalam melakukan kegiatan pengolahan secara tradisional menyulitkan dalam penerapan teknologi yang baik dan benar.
- Daerah-daerah tertentu yang mempunyai budaya pengolahan hasil yang teknologinya diterima secara turun temurun, sehingga mereka sering mempunyai sifat tertutup terhadap introduksi teknologi.
- Terbatasnya kemampuan akses informasi masyarakat tentang teknologi pengolahan
- Karena rendahnya pendidikan.
c. Ekonomi
Dari segi ekonomi beberapa hal yang menjadi penyebab antara lain
- Daya beli petani terhadap teknologi pengolahan rendah, sehingga permintaan alsin juga relatif rendah.
- Harga alsin pengolahan relatif tinggi sehingga kurang efisien.
- Belum tersedianya skim kredit khusus untuk pengadaan alsin untuk usaha pengolahan hasil.
Infonya ok banget nih.. memang permasalahan industri pedesaan ini komplek sekali.. kebanyakan masih belum menerapkan Pelaju ( petik olah jual ), penyebabnya beberapa diantaranya ya.. seperti hal2 diatas ya.. maaf kalau sy salah.. hehe .. sok tahu jadinya
BalasHapusterima kasih ,,Infonya bermanfaat sekali pa! khusunya buat saya yang sekarang sedang mengambil kuliah agribisnis, mungkin salah satu solusinya ..para petani bisa melakukan mitra usaha atau contract farming para pengusaha atau pun industri pertanian.
BalasHapusterima kasih pak blognya bermanfaat sekali
BalasHapus